Sunday 6 April 2014

7 Prinsip Dasar Dalam Membuat Perencanaan Keuangan Keluarga


Merencanakan keuangan sejak dini wajib dilakukan setiap keluarga. Ini berlaku baik buat pasangan muda maupun pasangan yang sudah menikah lebih dari 20 tahun. Membuat rencana yang baik akan membantu untuk menggunakan dana secara bijak sesuai tingkat keperluannya.

Merencanakan keuangan keluarga tidak harus rumit. Anda boleh saja memiliki perencanaan yang detail dan rapi, namun adakalanya perencanaan yang sederhana juga berhasil.

Berikut 7 prinsip dasar yang perlu Anda pegang dalam membuat perencaaan keluarga:

1. Belanja lebih kecil daripada pendapatan

Ini hukum pertama yang wajib dipatuhi. Sangat sederhana namun sering dilanggar. Jangan pernah membelanjakan lebih besar dari pendapatan Anda. Masalah besar dalam keuangan keluarga dimulai dari melanggar hal ini. Ini terjadi ketika Anda membelanjakan sesuatu yang sebenarnya tidak Anda miliki.

Ketika Anda mulai belanja lebih besar dari pendapatan, membeli barang melebihi kemampuan, maka malapetaka keuangan dimulai. Anda akan mulai membuat lubang yang terus menerus semakin dalam. Dan jauh lebih sulit untuk berusaha keluar dari lubang tersebut daripada mencoba menghindarinya pada kesempatan pertama.

Jadi, belanja dengan bijak, jangan melebihi pendapatan. Anda akan hidup lebih bahagia, di rumah dan di tempat kerja.

2. Hindari hutang

Terus terang hutang begitu menggoda. Apa yang tidak bisa Anda beli sekarang dapat dimiliki saat ini juga dengan hutang. Namun perlu diingat, hutang akan membuat Anda sengsara apalagi jika ternyata tidak punya kemampuan mengembalikannya.

Lantas, mungkinkah hidup tanpa berhutang? Tentu saja sangat mungkin. Jika Anda menjalankan prinsip pertama belanja lebih kecil dari pendapatan, maka Anda tidak perlu berhutang. Tahan semua keinginan membeli sesuatu kecuali Anda sudah memiliki kemampuan.

Dengan cara ini Anda akan belajar tertib hanya memiliki sesuatu jika memang sudah memiliki kemampuan. Atau jika Anda sangat mengidamkan sesuatu, tabunglah secara teratur sampai Anda mampu membeli apa yang Anda inginkan tersebut tanpa perlu berhutang.

3. Hidup sederhana

Apakah hidup sederhana itu? Apakah hidup dengan tidak memiliki rumah atau kendaraan? Dalam pandangan saya pribadi, hidup sederhana berarti hidup sesuai kebutuhan. Tidak mesti semua yang Anda inginkan harus dibeli. Hidup sesuai kebutuhan Anda dan bagi kelebihannya kepada orang lain yang membutuhkan. Inilah hidup untuk memberi makna.

Hidup sederhana bisa jadi berbeda-beda untuk tiap keluarga. Jika Anda sangat kaya, maka cukupkan diri dengan satu atau dua kendaraan saja. Tidak harus mengkoleksi seluruh kendaraan yang Anda untuk menunjukkan kemampuan Anda.

Jika Anda hidup dengan keterbatasan keuangan, syukuri apa yang ada dan hiduplah seadanya. Jika Anda tidak punya uang, hiduplah tanpanya. Toh, dunia tidak akan jadi kiamat gara-gara hal itu. Anda tidak harus punya laptop, handphone terbaru, iPad, nonton bioskop atau makan di restoran. Ada banyak cara menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan. Temukan cara untuk menikmati kesenangan bersama keluarga Anda tanpa mengeluarkan biaya.

4. Atur budget dengan sederhana

Ada banyak cara mengatur keuangan. Jika mampu, Anda bisa meminta bantuan konsultan keuangan profesional yang akan mengajarkan cara menata keuangan. Jika rajin mencatat, Anda bisa mengunakan software keuangan keluarga untuk mencatata pengeluaran, pemasukan sekaligus mengatur budget Anda.

Dan jika Anda pusing dengan semua cara di atas, maka ada pengaturan paling sederhana. Pisahkan uang yang Anda miliki ke dalam amplop untuk setiap kebutuhan. Pastikan pengeluaran tidak melebihi jatah setiap amplop. Di akhir bulan, hitung kelebihannya dan tabung. Anda akan terbantu ketika masa sulit tiba.

5. Jadikan tabungan sebagai pengeluaran pertama

Menabung tidak harus besar. Yang paling penting adalah teratur. Dari pendapatan Anda yang selama ini ada, tetapkan nilai tabungan yang wajar. Segera setelah Anda menerima pendapatan, tabung jumlah tadi dalam rekening terpisah. Itulah cara menjadikan tabungan sebagai pengeluaran pertama.

Anda tidak akan lupa menabung dan yang paling penting tidak ada lagi alasan tidak bisa menabung karena kehabisan uang.

6. Bayar tagihan sesegera mungkin

Setiap rumah tangga punya tagihan. Mulai dari listrik, air, telepon, internet dan berbagai tagihan lainnya. Termasuk jika Anda mengontrak rumah, Anda pun harus membayar sewa di muka. Bayarkan secepat mungkin setelah Anda menerima tagihan. Ini akan membuat satu urusan beres dan Anda tidak perlu pusing lagi membayarnya di kemudian hari. Baik karena kehabisan uang atau kelupaan.

7. Sepakat antara suami dan istri

Berbicara perencanaan keuangan keluarga tidak dapat lepas dari peran suami dan istri yang menjalankan rumah tangga. Untuk itu Anda perlu sepakat dengan pasangan bagaimana mengelola keuangan dengan baik.
Dalam setiap pasangan sangat wajar terjadi perbedaan pandangan dan cara melihat sesuatu yang dianggap penting atau tidak. Untuk itu, duduk bersama, bicarakan secara terbuka, dan buat kesepakatan dengan pasangan Anda.

Istri harus mengerti kemampuan keuangan suami dan suami pun harus mengerti kebutuhan rumah tangga yang diatur istrinya.

Jika kedua pasangan bekerja, ada baiknya suami istri saling mengetahui pendapatan masing-masing agar tiada dusta diantara kita. Jika penghasilan suami memadai, maka bisa dibuat kesepakatan suami yang membiayai keluarga sedangkan penghasilan istri baru dipakai jika ada emergency. Namun jika istri mau turut serta membantu pengeluaran keluarga itu pun akan lebih baik. Yang penting terjadi komunikasi dan saling memahami. Suami pun tak perlu merasa rendah diri jika ternyata gaji istri jauh lebih besar.

Tanpa kesepakatan suami istri, akan sulit membuat perencanaan keuangan keluarga yang baik. Jika Anda tidak terbiasa mendiskusikan hal seperti ini dengan pasangan, cobalah sedikit demi sedikit dari sekarang.

Jadi merencanakan keuangan keluarga tidaklah sesulit yang dipikirkan banyak orang. Anda bisa melakukan dengan cepat dan mudah. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk tidak memulainya sejak sekarang.

Lakukan dan hiduplah dengan damai bersama keluarga tercinta.

Sumber  dari :
http://www.muhammadnoer.com/2011/06/perencanaan-keuangan-keluarga/

Saturday 5 April 2014

Merencanakan Keuangan Pasangan Yang Telah Menikah

Kalau Anda baru menikah, kami ucapkan selamat. Tapi jangan terpaku menjadi raja dan ratu semalam, karena pekerjaan rumah nan sulit membentang di depan mahligai perkawinan Anda. Salah langkah bisa runyam.

"Mengelola keuangan pada saat bujangan dan menikah sangatlah berbeda," kata Devino Rizki Arfan (www.devinorizki.com), seorang perencana keuangan independen. "Sebab, setelah menikah banyak perubahan pola pikir keuangan yang harus dilakukan."

 Devino menyoroti berbagai hal yang berhubungan dengan keuangan, mulai dari berbagi rekening bank, menetapkan tujuan keuangan, asuransi , dan masih banyak lagi. Dan karena uang merupakan hal yang cukup emosional – dan salah satu penyebab utama perceraian – keberhasilan pernikahan Anda juga  ditentukan oleh kebiasaan keuangan yang Anda dan pasangan bangun sejak awal.

Untuk membangun permulaan yang baik, Devino membagi 10 langkah jitunya:

 Mulai Menabung. Anda mungkin telah menghabiskan seluruh tabungan untuk melangsungkan pernikahan. Nah sekarang waktunya untuk membangun kembali. Sebagai awal, kumpulkan paling tidak sebanyak 6 bulan pengeluaran bulanan sebagai dana darurat. Selain itu mulai juga perencanaan pensiun Anda dari tempat kerja dengan menginvestasikan uang dalam portofolio yang terdiversifikasi sesuai dengan tujuan keuangan keluarga.

Ucapkan selamat tinggal pada rekening terpisah. Ketika telah menikah, uang bukan milikmu atau milikku, tapi milik berdua. Buatlah satu rekening giro atau tabungan untuk tujuan keuangan bersama.

 Perbarui penerima manfaat. Ubah semua penerima manfaat pada polis asuransi, program pensiun, reksadana, dan surat berharga lainnya dengan nama pasangan Anda. Hal ini sebenarnya tidak mutlak dilakukan, terutama apabila Anda dan pasangan belum mempunyai anak. Namun terkadang sangat diperlukan, terutama apabila Anda tidak punya orang lain lagi untuk dipercaya.

Utang. Jika pasangan Anda belum tahu menahu tentang utang Anda, hal tersebut lebih baik dibicarakan. Dengan demikian Anda dapat memutuskan bagaimana Anda berdua akan melunasi pinjaman tersebut

Cari tahu ke mana uang Anda habis. Anda dan pasangan perlu bekerja sama untuk melacak pengeluaran keluarga. Lebih mudah untuk melakukan evaluasi dan mencapai tujuan keuangan bila Anda mengerti dengan saksama kemana saja uang dihabiskan dan bagaimana pola pengeluaran.

Buat kesepakatan tentang pengeluaran keluarga. Seperti layaknya lajang, Anda berdua pasti telah mendapatkan dan menghabiskan uang selama bertahun-tahun tanpa berkonsultasi pada siapa pun. Sayangnya hari-hari tersebut akan berakhir setelah menikah. Bisa dicoba untuk mendiskusikan dengan pasangan tentang pendekatan dan kebiasaan Anda untuk menangani uang. Apakah satu orang pemboros dan satu lagi hemat? Buatlah aturan untuk menangani perbedaan, mungkin menetapkan batas pengeluaran bulanan untuk setiap orang atau menjanjikan untuk menyimpan sejumlah tertentu setiap bulan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Prioritaskan pembelian. Bagian dari menikah berarti bersama-sama memutuskan bagaimana membelanjakan uang Anda. Buatlah daftar pembelian yang akan datang – biaya sekolah anak, rumah, mobil, furnitur ruangan atau hewan peliharaan - dan memprioritaskan mereka daripada pengeluaran lain.

 Konsolidasi kartu kredit Anda. Hindari memiliki kartu kredit lebih dari yang Anda butuhkan. Hal ini juga membuat lebih mudah untuk melacak pengeluaran rumah tangga.

Beli asuransi jiwa. Jika pendapatan Anda berdua dipakai untuk membayar pengeluaran bulanan Anda - dan sebagian besar pasangan melakukan - pastikan Anda berdua memiliki asuransi jiwa yang cukup untuk saling melindungi. Hal ini mutlak dilakukan apabila Anda berdua sudah mempunyai tanggungan, misalnya anak atau orang tua.

Mengatur dokumen. Pastikan Anda berdua tahu di mana dokumen penting disimpan. Ini termasuk akte kelahiran dan pernikahan, kartu Jaminan Sosial, bank dan informasi rekening investasi, dan catatan pajak. Hal ini memudahkan kita untuk mencari dokumen tersebut saat dibutuhkan.

Sumber dari :
http://www.readersdigest.co.id/uang/perencanaan.keuangan/10.cara.mengatur.keuangan.setelah.menikah

Wednesday 2 April 2014

Cara Berinvestasi Di Masa Pensiun

Bagi Anda yang terbiasa aktif dan selalu menyibukkan diri dengan berbagai rutinitas, memasuki masa pensiun bisa membuat Anda merasa terbatasi dalam banyak hal. Tapi jangan khawatir, ada banyak hal baru yang bisa mulai Anda lakukan, dan salah satunya adalah investasi. Investasi memungkinkan Anda untuk tetap produktif di usia lanjut, serta membuat Anda tetap stay up to date dengan informasi terkini untuk kebutuhan investasi Anda.

Jika Anda ingin memulai investasi sekarang, Anda mempunyai banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi seputar produk-produk investasi yang ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan. Anda juga dapat mengurus investasi Anda sendiri secara aktif. Untuk modal awalnya, bisa menggunakan sebagian dari tabungan Anda atau dana pensiun Anda. Tapi ingat, jangan pakai semua tabungan atau dana pensiun Anda ya! Yang paling penting adalah memenuhi kebutuhan hidup Anda sehari-hari. Baru kemudian sisanya Anda alokasikan untuk investasi.

Nah, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.

1. Lakukan brainstorming
Jangan ragu untuk meminta saran mengenai pilihan investasi, termasuk pada yang lebih muda. Diskusikan ide bisnis atau tren produk investasi terkini serta kondisi ekonomi agar rencana Anda matang dan resiko dapat diminimalisasi. Brainstorming ini dapat dilakukan dengan kawan, anak, kenalan, atau dengan penasehat keuangan.

2. Collaborate!
Anda dapat berkolaborasi dengan pihak lain, baik dari segi dana maupun manajemen investasi. Anda bisa mengajak mantan kolega anda atau bahkan keluarga anda. Dengan kolaborasi, beban Anda akan sedikit berkurang dan kemungkinan investasi Anda berkembang akan semakin besar. Yang penting, pastikan bahwa secara visi, rekan Anda adalah orang yang cocok dengan kebutuhan investasi Anda, dan bahwa Anda dan rekan dapat bekerja sama dengan baik.

3. Pilih investasi yang mudah cair
Likuiditas adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan investasi di masa pensiun. Pilih investasi yang likuid, relatif aman, dan bila memungkinkan memiliki interest yang tinggi. Contoh investasi seperti ini adalah obligasi pemerintah dan deposito yang memiliki hasil yang jelas dan aman. Jangan berinvestasi pada tanah yang sulit dicairkan atau kendaraan yang harganya terus

4. Do your thing
Bila Anda memutuskan untuk membuka bisnis, pilihlah bisnis dimana Anda merasa senang melakukannya, dan Anda merasa yakin akan kemampuan Anda untuk mengelolanya. Kebanyakan pensiunan memilih bisnis properti seperti kos-kosan, agrobisnis, dan transportasi. Namun, Anda juga dapat melakukan hobi anda. Misalnya, Anda dapat membuka taman bacaan bila Anda memiliki koleksi buku yang berlimpah atau membuka kursus piano bila Anda handal dalam memainkannya.

Seberapapun keinginan Anda untuk “menghasilkan uang” setelah memasuki masa pensiun, ingatlah bahwa yang terpenting saat ini adalah berbahagia dan menikmati hidup Anda. Saat anak dan cucu sudah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, maka yang perlu Anda pikirkan adalah diri Anda dan pasangan saja. Jangan tergoda dengan hasil yang besar dalam waktu singkat, karena pada dasarnya prinsip investasi adalah high risk-high gain, low risk-low gain. Jika Anda ingin mendapatkan hasil yang besar, otomatis resikonya besar. Sementara saat ini Anda tidak terlalu membutuhkan hasil yang besar, dan sebaiknya tidak mengambil investasi yang beresiko besar.

So, enjoy life and enjoy your investment!

Sumber dari :
http://mywealth.co.id/topic/4-kiat-investasi-setelah-pensiun/